Ini adalah postingan yang diterjemahkan oleh AI.
Tempat wisata di Osaka, Jepang: Denden Town
- Bahasa penulisan: Bahasa Korea
- •
- Negara referensi: Semua negara
- •
- Perjalanan
Pilih Bahasa
Teks yang dirangkum oleh AI durumis
- Denden Town di Osaka adalah jalanan otaku yang penuh dengan barang-barang terkait anime dan game. Banyak turis Korea di sana, dan saya kagum dengan kebersihan jalanan dan kesadaran akan ketertiban mereka.
- Ada banyak arcade 5 lantai dan toko yang menjual berbagai macam elektronik dan game bekas. Di malam hari, kami pindah ke Dotonbori dan mengunjungi restoran ramen terkenal, tetapi karena musim ramai, kami harus mengantre lama.
- Di Dotonbori, banyak turis Korea sehingga mudah menemukan menu berbahasa Korea. Setelah menyelesaikan jadwal hari pertama, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat.
Dalam postingan kali ini, kita akan membahas tentang Denden Town, yang kami kunjungi setelah tiba di Jepang dan meletakkan barang bawaan di penginapan.
Denden Town terkenal sebagai distrik otaku!
Ini adalah tempat di mana berbagai macam barang terkait game dan anime berjejer.
Dalam bentuk seperti ini, ada banyak toko yang menjual barang-barang terkait anime dan game, seperti arcade, maid cafe, dan sebagainya.
Katanya banyak juga.
Ternyata, banyak turis Korea yang datang.
Yang lebih mengejutkan adalah tingkat kesadaran masyarakatnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Korea.
Hampir tidak ada sampah atau puntung rokok yang dibuang di jalanan, dan hampir tidak ada orang yang menyeberang jalan tanpa menggunakan zebra cross.
Sepertinya, ini adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh Korea.
Ini adalah arcade.
Di Korea, arcade biasanya hanya berlantai 1 atau 2, tetapi yang ini memiliki 5 lantai.
Initial D, yang juga ada di Korea.
Seketika, hari sudah sore.
Di Jepang, sebagian besar toko kecil tutup sekitar jam 9 malam.
Ini sangat berbeda dengan Korea, di mana bekerja sampai larut malam sudah menjadi kebiasaan.
Di Denden Town, selain barang-barang anime dan game, ada juga banyak toko yang menjual berbagai macam peralatan elektronik dan game bekas.
Ternyata banyak juga toko yang menjual tablet bekas di Korea.
Kami menuju Dotonbori untuk makan malam.
Katanya, wajib berfoto di sini saat berkunjung ke Osaka, jadi saya mengambil satu foto.
Saya mendengar bahwa ada restoran mie yang terkenal di sini, jadi saya datang ke sana.
Entah karena musim ramai atau tidak, antriannya sangat panjang.
Sebagian besar pengunjung adalah turis Korea dan Tiongkok.
Bahkan, di sebagian besar toko, ada menu bahasa Korea khusus, sehingga tampaknya banyak turis Korea yang datang.
Hari pertama berakhir di sini, dan kami beristirahat di penginapan untuk mempersiapkan jadwal hari berikutnya.